Malam tadi kami bertemu dengan Project Manager (PM) tempat kami Kerja Praktek. Tujuan utamanya adalah pamitan, karena kami telah sudah menyelesaikan Kerja Praktek selama satu bulan. Sebagai bumbu-bumbu baik pulalah rasanya kami sedikit bertukar pengalaman dengan sang PM. Kami ceritakan kegiatan selama sebulan. Gilirannya menasehati tentang dunia kontaktor. Dunia Teknik Sipil. Dari wejangan sang bapak inilah aku mendapat sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang membuatku lebih-lebih lagi mencintai Teknik sipil.
PM ini mengawali ceritanya dari bagian-bagian ketenik sipilan. Terdapat tiga elemen penting sebagai unsur kerja di dalamnya, yaitu Birokrasi, Konsultan, dan Kontraktor. Yang disebut pertama tentu saja pemerintah yang biasa memberi proyek. Sementara konsultan secara umum dapat dikatakan sebagai peranacang. Terakhir, tentu saja bagian yang bekerja di lapangan. Bagian yang merealisasikan ide menjadi kenyataan. Bagian yang menjadikan rancangan menjadi bangunan. Kesemuanya bisa dimasuki oleh para lulusan teknik sipil. Sebagai kontraktor, tentu saja PM sedikit subjektif dalam menilai ketiganya.
Begitu pula saya yang sedang berada di lingkungan kontraktor tempat Kerja Praktek. Sedikit lebih banyak akan diungkapkan tentang kontraktor ini. Birokrasi adalah pemerintahan, dalam hal ini adalah Departemen Pekerjaan Umum. Tidak harus orang Teknik Sipil yang berada di sana. Kalaupun orang teknik sipil, tak banyaklah ilmunya terpakai. Konsultan lain pula ceritanya, soal gaji bisa paling tinggi di antara ketiganya. Ilmu teknik sipil yang mereka pelajari di kampus 80 % pasti terpakai. Hitung sana hitung sini. Semuanya harus di-seksama-i. bisa dibilang, Konsultan adalah Teknik Sipil sejati.
Berbanding terbalik dengan konsultan, Ilmu teknik sipil yang terterapkan di kontraktor hanya sekitar 20 %. Namun begitu, rasa atau jiwa keteknikan dunia kontraktor haruslah benar-benar kuat. Semua ilmu benar-benar terasa dan terasah pada unsur yang satu ini. Yang dominan memang teknik sipil, tapi seorang kontraktor juga akan mendapati tantangan sosial, ekonomi, manajemen, komunikasi, kepemimpinan, dan bidang-bidang lainnya. Mulai dari sejarah, budaya sampai politik juga akan ditemukan dalam dunia kontrakto. Jujur, dalam KP selama sebulan ini, hal itu memang ada.
Di sinilah tantangannya. Perlu kejeniusan seorang alkemis sejati untuk meramu kesemuanya menjadi sebuah proses dengan hasil memuaskan. Perlu keahlian lebih dari seorang seniman untuk membentuk seni baru menjalankan tugas-tugas kontraktor. Inilah yang tidak didapatkan pada konsultan ataupun birokrat. Yah…semua ini berasal dari nasehat seorang PM kontraktor. Akan lain cerita jika sang pencerita seorang konsultan. Namun bagiku, terdapat tantangan baru di dalamnya. Dan tantangan itu sungguh sangat menyenangkan
Prinsip ekonomi bahwa harus mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan energi sekecil-kecilnya tentu saja masih berlaku. Dimanapun. Pasti. Tapi itu bukan yang utama, memberikan sebuah fungsi baru bagi masyarakat dengan apa yang kita buat lebih dari utama.
oooh,, nt KP di jakarta ya? kok gak mampir di asrama regional 1 mal??
akhdaafiif
maaf! belum sempat ke asrama. libur cuma ahad n ada agenda lainnya.
rencananya sih mau bareng ma PKN temen2. cuma keburu selesai KPnya
Awalnya saya juga tidak tertarik dengan yang namanya Teknik Sipil, Namun setelah masuk kuliah di teknik sipil ternyata banyak hal yang menarik yang dapat dipelajari..
Nice posting, lam kenal yah 🙂
maaf, memang hanya itu yang bisa saia lakukan di Jakarta. Kemaren abis sakit, lumayan parah…
akhirnya IP saia jatuh, wah benar-benar terjun payung. dari 3,34 jadi 2,96. Jadinya Pak DoLi ngasi jatah 19 SKS ajah..
Hikz……
KAPAN LULUS nya…………..??????????????????????????
lam kenal!
http://sipilugm.wordpress.com/
hihihi selamat anda adalah bagian dari komunitas enjiner sipil.
nice info..
gw juga semakin suka setelah kuliah di taun ke 3..
tapi mungkin lebih berasa lagi kalo udah turun ke lapangan kali ya.
salam kenal
Hary