Suatu hari Seorang yang agung itu mengumpulkan ketua-ketua dalam sukunya. Dia pun berkata, ”Wahai saudaraku, maukah kalian aku beri satu kalimat, di mana dengan kalimat itu kalian akan dapat menguasai seluruh jazirah Arab.”
”Jangankan satu kalimat, sepuluh kalimat pun aku terima,” jawab salah seorang diantara ketua-ketua itu kepada Seorang yang agung itu.
Seorang agung yang dikenal masyarakatnya sebagai Al-Amin itu melanjutkan, ”Ucapkanlah Laa ilaaha illa Allaah dan Muhammadan Rasulullah.”
Salah seorang tadi pun menjawab, ”Kalau itu yang engkau minta, berarti engkau telah menyatakan peperangan dengan semua orang, baik Arab maupun bukan.”
Salah seorang tadi adalah Abu Jahal. Sedangkan Seorang agung tadi tak lain adalah Muhammad SAW. Dan penolakan Abu Jahal tersebut jelas ada sebabnya, bukan karena dia tidak mengerti akan makna kalimat itu. Justru sebaliknya, Abu jahal sangat mengerti jika kalimat itu diucapkan maka dirinya pun harus menanggung segala konsekuensi dan menerima semua aturannya. Abu jahal tidak mau maka dia tidak mengucapkannya.
Dengan kalimat tersebut, dua tugas besar telah menanti dan wajib direalisasikan. Pertama, mengabdikan segala yang kita miliki dan mematuhi segala sesuatu yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya. Inilah bentuk cinta pada Allah, di mana ilah yang terucap pada kalimat tersebut berarti yang sangat dicintai. Kedua, mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Sang Khalik yang diaplikasikan dalam bentuk ketaatan dalam mengikuti segala yang dilakukan. Inilah bentuk kecintaan terhadap keduanya. Sekali diucapkan kalimat cinta itu, dan memang sudah sepatutnya diucapkan, maka segala konsekuensi harus diterima.
Lalu bagaimana dengan cinta sesama makhluk? Pernahkah kita mengungkapkan cinta pada sesama makhluk? Lantas bagaimana? Tak jauh berbeda rasanya dengan bentuk kecintaan pada Khalik dan utusanNya, dalam artian bagaimana menghadapi cinta itu sendiri. Anis Matta pun mengejawantahkannya dalam Serial Cinta.
Cinta tanpa definisi
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Begitulah cinta yang ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat.
Cinta adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Terlalu rumit untuk disederhanakan. Tidak ada definisi memang, dalam agama, atau filsafat, atau sastra, atau psikologi. Tapi inilah obrolan manusia sepanjang masa. Legenda yang tak pernah selesai.
Barangkali kita memang tidak perlu definisi. Toh kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara kerjanya itulah definisinya. Karena semua kejadian terjadi di sana.
Indahnya Memberi
Inti pekerjaan cinta adalah memberi. Memberi apa saja yang dibutuhkan oleh orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya. Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidupnya, yaitu memberi. Terus menerus memberi. Menerima mungkin, tapi itu hanya efek dari apa yang mereka berikan.
Kalau kamu mencintai dengan tulus, ukuran ketulusan dan kesejatian cintamu adalah apa yang kamu berikan untuk membuat orang yang kamu cintai menjadi lebih baik kehidupannya. Pecinta sejati tidak suka berjanji. Tapi begitu memutuskan mencintai, mereka akan segera memberi. Setelah itu mereka bekerja dalam diam dan sunyi untuk mewujudkan rencana-rencana mereka.
Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang sesungguhnya terjadi hanyalah kesempatan memberi yang lewat. Pecinta sejati selamanya hanya bertanya “Apakah yang akan kuberikan?” Tentang kepada “siapa” sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.
Apakah kamu seorang pencinta sejati? Mudah saja, apa yang kamu rasakan saat kehilangan seseorang? Merasa bebas dari beban hidup atau merasa kehilangan tempat bergantung.
Seni Memperhatikan
Kalau intinya cinta adalah memberi, maka pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Kalau kita mencintai maka haruslah kita beri perhatian pada yang kita cintai. Perhatian adalah pemberian jiwa, semacam penampakan emosi yang kuat dari keinginan baik kepada yang dicintai. Dan tidak semua orang memiliki kesiapan mental untuk memperhatikan.
Memperhatikan adalah kondisi di mana kita keluar dari dalam diri kita menuju diri yang lain. Hati dan pikiran kita sepenuhnya tertuju kepada sesuatu yang kita cintai. Mereka yang bisa keluar dari dalam dirinya, telah terbebas dari kebutuhan untuk diperhatikan.
Inilah kekuatan para pencinta sejati. Mereka perhatikan yag mereka cintai secara intens dan menyeluruh, berusaha terus menerus memahami latarbelakang kehidupan sang kekasih, menyelidiki seluk beluk pesoalan hatinya, mencoba menemukan karakter jiwanya, mendefinisikan harapan dan mimpinya, sampai pada mengetahui kebutuhan untuk memenuhi harapan dan mimpi yang dicintainya.
Pecinta sejati biasanya lebih suka mendengarkan daripada didengarkan. Lebih suka memperhatikan daripada diperhatikan. Mereka memeliki kesabaran yang akan berpeluang untuk menyerap informasi tentang sang kekasih yang mereka cintai.
Di sinilah tersimpan rahasia cinta yang amat agung. Rahasia tentang pesona jiwa para pecinta. Saat dirimu memperhatikan kekasih hatimu, secara perlahan dan tanpa disadari ia akan bergantung pada perhatianmu. Secara psikologis ia akan sangat menikmati, maka saat perhatian itu hilang, ia akan merasakan kehilangan yang sangat. Akan menyiksa jiwanya dengan rindu. Mungkin ia tidak mengatakannya, tapi ia merasakannya…….
Semangat Penumbuhan
Pekerjaan kedua seorang pecinta sejati, setelah memperhatikan, adalah penumbuhan. Inilah cintanya cinta. Inilah rahasia besar yang menjelaskan bagaimana cinta dapat mengubah kehidupan dan membuatnya menjadi lebih baik, lebih bermakna.
Jika perhatian memberikan pemahaman mendalam tentang yang kita cintai, maka penumbuhan berarti melakukan tindakan-tindakan nyata untuk membantu sang kekasih bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.
Seorang pencinta sejati harus mengimajinasikan sebuah plot akhir dari kehidupan yang dijalani kekasihnya. Hal ini bukanlah mengatur atau mengintervensi. Tapi menginspirasi sang kekasih untuk meraih kehidupan paling bermutu yang mungkin ia raih berdasarkan potensi yang dimiliki. Penumbuhanlah yang membedakan cinta yang matang dengan cinta yang melankolik. Sebab di sini cinta bukan sekedar gumpalan emosi di langit jiwa. Di sini cinta adalah pekerjaan. Pekerjaan jiwa, pikiran, dan fisik sekaligus. Itu yang membuatnya nyata dan efektif.
Mencintai itu Keputusan
Cinta adalah kata lain dari memberi….sebab memberi adalah pekerjaan….sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat, dan melindungi itu berat…..sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu lama….sebab pekerjaan berat dalam waktu lama hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh…..maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ingin mengatakan, “Aku mencintaimu.” Kepada siapa pun!
Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian di situ. “Aku mencintaimu,” adalah ungkapan lain dari, “Aku ingin memberimu sesuatu.” Yang terakhir ini juga ungkapan lain dari, ”Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia.”
Taruhannya adalah kepercayaan terhadap integritas kita. Sekali diucapkan maka harus dibuktikan. Itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dan kemampuan memberi, berkorban, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta: memperhatikan, menumbuhkan, merawat, dan melindungi.
LALU MENGAPA BANYAK MANUSIA MENGUCAPKAN SYAHADAT DENGAN MUDAHNYA, TAPI LUPA AKAN KEWAJIBANNYA? ATAU MUDAHNYA MEMBERI KATA CINTA PADA MANUSIA LAINNYA, TANPA MELAKUKAN PEKERJAAN-PEKERJAANNYA?
JELAS KARENA BANYAK MANUSIA TIDAK MENGERTI
KEMUDIAN, KALAU TIDAK MENGERTI KENAPA TETAP DI UCAPKAN JUGA??
AsW,Zhe…
Cieh2…Bisa jg emaL b’cerita cinta ya…
Da besar anak bund nie…(^_^)
Makasih 2009x ya mal,bund rasa tulisan ni kayakny ni (tp bund g GR loh ) yg bund usulkan ya (tema islami)?. Klo pun g,iyain ja ya…He2….
Satu kt u emal …KEREN….isinya.
Oy Bund doain moga emal sgra mnemukan cinta sejatinya & m’aplikasikn apa yg emal tulis…(kn da besar)..He2
n’ tuk pr pmbc yg blom nemukn cinta sejatinya,pahami dulu tu konsepnya pastinya dgn m’bc tulisan di atas..Oce…He2
#Bunda Eva
ah…biasa aja Bun. anak-anaknya masih tetep koq. kan imut
awalnya sih gak bermaksud ke situ. ini blog biasa. apa yang dilihat…diamati….ya ditulis aja
Orangnya juga gak kalah KEREN
sudah dapet koq Bun…belum bisa aja mengaplikasikannya. pertama, waktunya belum pas. kedua, orangnya nan jauh di sana. ketiga, masih bertanya-tanya pantes apa gak ya ma dia. (hiahiahaaa…..)
AsW,mal…
……………….(balasan dari koment emal)……………………………..
Msh imut ya?(Item mutlak maksudnya).He2…Canda x,bund tau kok kualitas anak bund
Ye..tp makin narsis ja ya…(^_”)…
Cie2 (2009x) da dpet ya???Kok g diblg ma bunda…Kan gt kan maen rahasiaan2 ja ma bund…Emang dirinya dmn??(d Sulawesi ya) kok jauh,ktemu dmn?(jd pnasaran nie bund)Cari yg deket ja deh…Ok deh klo g mau ju2r kacang ijo ma bund…1 pesen bund,Jgn dinilai kepantesan dr fisik n luarnya ja tp jg dalemnya (maksudny??)..(^_^)…Maksudny emal psti lbh tau kan ud besar…
Wlaupun skrg blom dkasih tau n g mau ngasih tau,jgn lupa ya bund tetap mnunggu dikasih tau..(Waduh2 ribet ni bahasanya,tp taukan)
#Bunda Eva
semakin narsis itu pertanda semakin dewasa (teori ngawur ala Emal). heheeee
gak tau ya dapet apa belum…
kalo orang yang dimaksud itu Bunda gimana??
gak di sulawesi tapi di sumatra….
AsW,maL
kok g tau???Tp ktnya uda!!Piye toh…
Kok jd bingung emal???Dragukan lg nie,da dapet pa g nya??He2…
ye…………b’canda ya emal?????Grogo dong bund jdnya…He2…2009x
Emal mentang2 g mau ngsih tau,bundanya jd sa2ran…(“_”)…
(Tp g pa2 tu jg slh 1 tanda kedewasaan slain narsis,teori bund nie…) He2…
#Bunda
Kalo serius gak pake becanda gimana?
ya…cuma gak pantes aja. Bunda bisa dapet yang lebih koq
udah di kasih tau lo…..so, gak ada utang lagi
Asw,maL…
Ya g gimana2…Tp bagusnya serius ad b’candanya deh.Masalahnya klo serius2 ja nanti cpet putih rambutnya..Kan g lucu..He2
key…deal hutang emal da lunas..
Malah jlas bgt pnjelasannya…(^_^)…Makaci emal